Derap Nusantara

Kemenkes: Produksi Alat Kesehatan dalam Negeri Turunkan Biaya Berobat

Newswire
Kamis, 29 Agustus 2024 - 05:17 WIB
Maya Herawati
Kemenkes: Produksi Alat Kesehatan dalam Negeri Turunkan Biaya Berobat Seorang pengunjung melihat teknologi alat kesehatan yang dibuat oleh produsen dalam negeri di pameran Business Matching Alat Kesehatan yang digelar Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA - Muzdaffar Fauzan

JAKARTA—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan dengan memproduksi alat kesehatan di dalam negeri, maka akan bisa menurunkan biaya pengobatan, mengingat alat, yang digunakan nantinya memiliki ongkos produksi dan perawatan, yang lebih rendah.

"Kita harapkan kalau bisa diproduksi dalam negeri, biaya produksinya ataupun biaya importasinya juga lebih rendah, dan juga maintenance-nya dapat dilakukan dalam negeri. Harapannya begitu," ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kemenkes Lucia Rizka Andalucia usai acara temu bisnis (business matching) bersama Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu.

Dirinya menyampaikan alat kesehatan memiliki komponen sekitar 30-50 persen dari total biaya pengobatan yang dilakukan, sehingga dengan mendorong industri dalam negeri melakukan produksi alat kesehatan secara mandiri, hal tersebut bisa mengurangi biaya pengobatan sekaligus menjalankan substitusi impor.

Rizka mengatakan guna mendukung kemandirian alat kesehatan, pihaknya telah menerapkan beberapa strategi, seperti melakukan kolaborasi dengan kementerian/lembaga dan asosiasi terkait untuk melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) mulai dari hulu hingga fase penjualan di hilir.

Sedangkan, dari sisi administrasi, menurut dia, pemerintah telah menyiapkan Peraturan Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (PP Kesehatan).

"Pengembangan industri alat kesehatan membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah, baik melalui peningkatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri dan jaminan pasar," katanya.

Lebih lanjut, Rizka mengatakan saat ini produk alat kesehatan buatan domestik memiliki kualitas yang lebih baik dari buatan global. Seperti halnya jarum suntik Indonesia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu United Nations Children's Fund (Unicef).

"Jadi jarum suntik yang diproduksi di Indonesia itu di-procure oleh Unicef untuk seluruh dunia karena sudah mendapatkan prakualifikasi dari WHO," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan industri alat kesehatan dalam negeri telah berhasil menjalin kerja sama bersama Turki dengan nilai bisnis mencapai 10,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Kerja sama yang terjalin itu dikukuhkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani dalam forum bisnis yang bertajuk Enhancing the Collaboration of Indonesia -Turkey Medical Device industry pada perhelatan Expomed Eurasia 2024, di Istanbul, Turki, pada 25-27 April 2024. ANTARA

 

 

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menpora: Perhelatan Peparnas 2024 Beri Efek Ekonomi

News
| Minggu, 06 Oktober 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement